Monday 19 September 2016

Pulau Dajjal

       judul ini sebenarnya tidak meanrik bagi saya untuk membahasnya karena memang tidak ada manfaat yang dapat diharapkan, akan tetapi di sela-sela penjelasan dalam bahasan ini saya mendapatkan hikmah yang di tunjukan oleh hadits Rasulullah , sehingga mendorong saya untuk menjelaskannya.

       Sudah diketahui bahwa Lakhm dan Judzam ( kabilah-kabilah Tamim dan orang yang menyertainya dalam berlayar ) tinggal di sebuah kawasan dekat dengan laut dan juga dekat dengan laut merah, tepatnya mereka lebih dekat dengan laut merah .bukti-bukti fiksi menunjukan bahwa lautan yang mereka maksudkan itu adalah laut merah, mungkin dari arah teluk Aqabah atau dari arah lainnya.

     Hadits ini mengisyaratkan bahwa kapal mereka diombang-ambingkan gelombang lautan selama satu bulan penuh, artinya mereka tersesat di tengah lautan selama sebulan.waktu selama itu berdasarkan kondisi masa lampau, setidaknya memberikan perkiraan jarak atau daerah terjauh yang mungkin dapat dicapai oleh kapal tersebut ketika dipermainkan ombak lautan, mungkin sampai di teluk Aden atau tempat yang berjarak lebih dekat teluk itu, ataupun sedikit lebih jauh,yakni di laut Arab. Sudah diketahui bahwa sebelum teluk Aden itu ada ratusan, bahwa ribuan pulau, dan mungkin yang dimaksud adalah salah satu di antaranya.

     yang menguatkan keterangan tersebut adalah pada zaman itu yaman telah dimasuki oleh orang-orang Nasrani, Jassasah menggambarkan ciri-ciri tempat yang didalamnya ada Dajjal dengan lafal ad-diyar (biara). Sudah diketahui bahwa biara itu pada umumnya tempat yang dipergunakan untuk beribadah orang-orang Nasrani. Apalagi Tamim Ad- Dari sendiri pada saat itu masih beragama Nasrani dan dia pun tidak mengingkari omongan Jassasah.

  Dalil lain yang juaga menguatkan keterangan tersebut adalah sabda Nabi.
ketahuilah, sungguh Dajjal itu ada di laut syam, atau laut yaman. Tidak, bahkan dia itu ada di arah timur. Itulah dia, dari arah timur itulah dia, dari belahan timur itulah dia !  (  beliau berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. )

    
           Nabi yang mulia telah memberikan batasan secara samar dua lautan yang Dajjal mungkin bertempat di sana, yakni laut syam atau laut yaman . kemudian beliau memberikan arahan yang lebih spesifik dari itu, bahkan beliau memberikan penekanan bahwa Dajjal berasal dari arah timur dan beliau tidak lagi menyebut lautan . beliau tidak lagi menyabdakan laut dari arah timur.dalam sabda Nabi Menurut saya dan penjelasannya sebagai berikut :

    Nabi sangat paham tiadanya manfaat seandainya saja beliau memberitahukan lokasi pulau Dajjal secara pasti dan tidak pula ada faidahnya untuk mencari tahu kira-kira di wilayah mana pulau tersebut, karena Dajjal itu termasuk fenomena istimewa yang merupakan bagian dari Takdir Allah. Bagaimanapun juga kemunculan Dajjal itu pasti terjadi, sama saja pulau tersebut telah diketahui letaknya ataukah tidak pernah diketahui. Oleh karenanya pola tuturan kisah Tamim bersejalan dengan Hadits tentang dua laut, sehingga sudah menentukan letak laut yang dimaksud itu dari arah pernyataan Tamim tentang laut apa yang dia arungi dalam pelayarannya. Kemudian Nabi cepat-cepat mamelingkan pembicaraan beliau tentang tempat tempat munculnya Dajjal dari arah timur, beliau bersabda, “tidak bahkan dari arah timur !”

         Hikmah dari sikap beliau ini adalah memalingkan perhatian kaum muslimin dari terus-menerus mengikuti perkembangan perkara tersebut untuk mencari informasi tentang pulau Dajjal atau untuk mencegah para sahabat sibuk mengurusi sesuatu yang tidak bermanfaat. Cukuplah dari redaksional Hadits ini agar mereka hidup dengan mengikuti Dalil-Dalil Nabawi, yakni menyelaraskan diri dengan kata-kata Tamim tatkala Nabi memberitahukannya kepada mereka.


   Karena inilah Nabi cepat-cepat menegaskan arah timur untuk menunjukan tempat munculnya Dajjal dan tanpa menyebut-menyebut laut setelah itu. Inilah yang harus diperhatikan oleh kaum muslimin. Yang dimaksud sabda beliau bukanlah seperti yang dipahami oleh sebagian orang bahwasannya Nabi mengalami kebingungan utnnuk menentukan lokasi secara pasti pulau tersebut. Akan tetapi yang beliau inginkan adalah memalingkan perhatian manusia dari apa yang menyibukan mereka atau manfaatnya. Inilah sebagian dari hikmah Nabi dan sekaligus hikmah yang paling banyak untuk diperhatikan, sehingga orang-orang di sekeliling beliau tidak sibuk mengurusi hal-hal yang tidak ada manfaatnya.


EmoticonEmoticon