Friday 16 September 2016

Dahsyatnya Ledakan Meteor (Ad-Dhukan)

     Sekali lagi, hal ini belum memenuhi kriteria ad-duhkan sebagai
asap global yang memenuhi bumi.

      kedua, kebakaran hutan. Setiap kali musim panas datang,selalu saja
terjadi peristiwa kebakarann hutan. Di indonesia saja, tercatat beberapa
kebakaran hutan yang terjadi di hutan-hutan kalimantan dan sumatra .
hal ini sering terjadi pada waktu musim kemarau yang berkepanjangan.
begitu juga di negara-negara lain di siberia Rusia, di benua Amerika, di
benua Australia. Semuanya ini terjadi karena banyak faktor, yaitu karena
kesalahan fisik dan metafisik manusia. Perubahan iklim global ditandai
dengan meningkatnya suhu bumi.

            Hanya saja, peristiwa kebakaran hutan hanya menimbulkan asap
yang bersifat lokal.Hal ini kuranng memenuhi kriteria Asap global yang
 di isyaratkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

      ketiga, ledakan gunung berapi. Bumi kita memiliki 850 buah
gunung api aktif 75% di antaranya berada pada gugusan “ lingkaran
api” dari pantai barat Amerika dan Chili ke Alaska serta membentang ke
pantai timur Asia dari siberia ke selandia baru.


          menurut sarjana belanda yang bernama verbeek  (1930 ), bahwa
meletusnya gunung krakatau di selat sunda pada tahun 1883,
demikian dahsyatnya sehingga debu vulkanis terembus setinggi 50
km. Debu ini tinggal di atmosfer selama 3 tahun (?). maka terjadilah
kelainan pandangan di angkasa ( optical anomaly ) karena sinar matahari
terhalang.

           meletus nya gunung vesuvius pada tahun 778 masehi yang
berlangsung 3 hari secara terus-menerus, telah menyebabkan dua kota
yaitu pompeii dan Herculanum terkubur dan tertimbun oleh bahan letusan yang kaya dengan batu apung dengan ketebalan sampai beberapa meter.
            Agaknya abu yang berbentuk dari letusan gunung api mempunyai dampak lokal, tidak sampai memengaruhi(menutupi langit dunia). Hal ini kurang memenuhi kritia ad-Dukhaan (Asap Global) yang disyaratkan oleh Al-Qur’an.


            Keempat, Ledakan Nuklir. Pada tanggal 26 April 1986 terjadi ledakan dan kebocoran reaktor nuklir Chernobil bekas negara Uni Soviet. Hal ini menyebabkan 31 orang tewas dan 200 lainnya terkena radiasi. Peristiwa ini menyebabkan kurang lebih 3% dari 180 ton uranium dioksida dalam reaktor terlepas ke atmosfer. Isotof-isotof radioaktif terlontar ke udara kemudian menimbulkan kebakaran di sekitar instalasi dengan suhu sampai 1.200 UF. Awan radiasi tidak hanya melintas di udara  negara-negara terdekat,  tetapi menyeberang sampai ke negara-negara
skandinavia sejauh 1.200 km di barat laut Uni Soviet.

                para ahli memperkirakan akan terjadi efek negatif terhadap masa
depan lingkungan hidup, berupa debu radioaktif yang mengembang di
atmosfer kemudian jatuh mengontaminasi semua benda di permukaan bumi,
terutama tanaman, ternak, juga sel-sel tubuh manusia. Usaha pertama
dilakukan untuk mencegah korban yang lebih banyak adalah dengan
mengosongkan areal sekitar 2.600 km2 dari penduduk. Kemudian
membongkar semua bangunan di atasnya dan membuangnya sebagai
sampah nuklir. Sedangkan reaktor yang bocor segera di timbun dengan
semen dan beton.

        dengan melihat betapa berbahayanya efek radiasi nuklir tersebut,
maka sangat mungkin senjata nukir tidak akan sempat digunakan dalam
perang konvesnional. Kecuali oleh orang-orang yang paling durhaka,
yang menggunakan segala cara. Kalaupun hal itu digunakan, besar
kemungkinan seluruh manusia akan tersiksa, baik orang yang beriman
maupun tidak beriman. Maka dalam konteks ini, ledakan nuklir
tidak memenuhi kriteria sebagai Asap global yang di isyaratkan Al-Qur’an
dan Al-Hadits.


     kelima,  hantaman meteor atau asteroid ke bumi. Hantaman meteor
ke bumi. Mampu menjadikan tanah, air dan rumput serta hutan berubah
menjadi debu-debu dan gas yang memenuhi atmosfer bumi.


EmoticonEmoticon