Sunday 4 September 2016

Bersiaplah Kembali Ke Zaman Batu

Inilah beberapa analisa para pemerhati akhir zaman tentang bagaimana peristiwa kembalinya manusia ke zaman unta bisa terjadi.



1. Amin Muhammad Jamaluddin meyakini bahwa seluruh senjata pemusnah masal dan semua alat-alat logam di saat itu telah habis karena peristiwa perang Armageddon, seluruhnya benar-benar habis dan tidak tersisa sama sekali. Bahkan bukan hanya senjata pemusnah masal, semua jenis senjata api, dan alat-alat perang yang terdiri dari Tank, pesawat terbang, panser, kapal induk, dan berbagai tranportasi lainnya juga akan musnah oleh sebab yang sama.

Bagi kami, analisa di atas terlalu dibuat-buat dan terlalu dipaksakan, kemungkinan prediksi ini sangat jauh dari kebenaran dan sulit dinalar. Sebab merupakan sesuatu yang mustahil jika bahan-bahan logam dan senjata-senjata organik ini benar-benar musnah dan tidak ada sama sekali di seluruh dunia. Bukankah sangat mungkin bahwa tidak semua pihak tidak ikut terlibat dalam perang ini? Bagaimana dengan manusia lain yang keberadaannya jauh dari wilayah konflik – dan mereka juga memiliki berbagai persenjataan modern meski sangat sederhana? Sebut saja negeri kita (Indonesia), atau wilayah lain yang mungkin “aman-aman” saja ? Bagaimana secara logika hal itu bisa terjadi ?

2. Asumsi kedua adalah sebagaimana yang digambarkan oleh penulis buku “ARMAGEDDON – Peperangan Akhir Zaman”, saudara Ir. Wisnu Sasongko, juga beberapa analis lainnya yang menyatakan bahwa kehancuran seluruh senjata modern adalah disebabkan hujan meteor (bintang berekor) yang menabrak bumi hingga menimbulkan medan magnet raksasa yang merubah sistem grafitasi bumi. Akibat dari rusaknya sistem ini, maka semua benda yang terbuat dari logam akan mengalami kerusakan sistem yang berakibat tidak berfungsinya alat-alat berat tersebut meski ia tetap ada. Secara kronologis, Wisnu Sasongko memaparkan kemungkinan skenario itu sebagai berikut :

Jadi, hantaman yang keras dari meteor/asteroid terhadap bumi menyebabkan munculnya fenomena fisika alam sebagai berikut
1. Ledakan yang hebat di bumi, sehingga terjadi kebakaran pada lokasi yang berdekatan dengan jatuhnya meteor tersebut.
2. Gempa bumi yang dahsyat (gedung-gedung, jembatan, jalan layang roboh, sehingga transportasi macet total).
3. Timbul cekungan yang dalam dan lebar di permukaan bumi, sehingga tanah bekas cekungan tersebut menjadi debu-debu yang berterbangan, (dukhan).
4. Muncul gelombang panas bumi (suhu udara naik) setinggi ratusan kaki dan mengelilingi bola bumi dengan kecepatan 800 km / jam. Hal ini terjadi bila asteroid itu jatuh di darat. Gelombang panas ini menimbulkan angin yang kencang. Menurut hadits riwayat Imam al-Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah, “Kehancuran Andalus disebabkan oleh angin yang kencang.” (Tubuh manusia melepuh seperti terbakar. Manusia mencari tempat persembunyian di dalam tanah dan gua-gua untuk menghindari panas. Tumbuhan terbakar, layu tak berbuah. Manusia di seluruh dunia dilanda kelaparan yang hebat).
5.  Muncul debu-debu akibat ledakan. Debu atau asap/kabut panas (dukhan) yang menutupi seluruh bumi. Sinar matahari tertutup asap sehingga bumi menjadi gelap gulita selama beberapa waktu. Udara menjadi panas, bakteri dan virus berkembang pesat. Manusia mengalami mutasi.
6.  Petir. Akibat kabut tebal, maka munculah gesekan antarkabut yang menimbulkan petir yang menggelegar. Petir inilah yang akan menghancurkan Turki sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Yaman dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “.. .Kehancuran Turki disebabkan karena petir… dan kehancuran Irak karena peperangan.”[2]
7.  Es di kutub utara dan selatan mencair sehingga Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Alaska, Rusia, Selandia Baru, Autralia, dan Amerika Selatan mengalami banjir hebat Air bah akan mengalir melalui sungai Rhein yang membelah Eropa sehingga Eropa lumpuh karena banjir. (Banjir besar merupakan pertanda telah dekat masa turunnya Isa Al-Masih).
8. Gelombang Tsunami di lautan menyapu semua kapal dan pulau-pulau serta kota-kota di tepi pantai. Gelombang ini bertambah hebat bila asteroid itu jatuh di lautan.

3. Asumsi ketiga adalah didasarkan pada fakta sosial, ekonomi, dan politik global yang secara keseluruhan berada dalam cengkraman Amerika dan Eropa. Dimulai dengan kehancuran ekonomi kapitalis yang dibangun di atas pilar-pilar ribawiah[3], keruntuhan sistem perbankan internasional, hancurnya pasar uang dan bursa saham, yang kesemuanya akan berimbas pada kehancuran semua jejaring ekonomi dunia. Secara sederhana, kronologi kembalinya manusia ke zaman unta berdasarkan analisa di atas adalah sebagai berikut :

1. Secara perlahan –namun penuh kepastian- ekonomi dunia global terus bergejolak dan cenderung turun, seiring dengan krisis global yang menerpa ekonomi Amerika. Karena Amerika merupakan negara yang tegak di atas pinjaman modal negara-negara dunia (100% tumbuh karena investasi dari negara-negara lain), maka secara otomatis akan memengaruhi stabilitas ekonomi negara-negara dunia lainnya. Ekonomi Amerika -dengan pasar uang dan bursa saham sebagai pilar utamanya- telah menjadi barometer bagi ekonomi negara lain yang menjadikan dollar sebagai alat tukar mereka dalam  setiap transaksi. Jika Amerika maju dan berkembang, maka nilai ekspor produk negara-negara yang melakukan transaksi perdagangan dengan Amerika juga akan berkembang. Sebaliknya, jika ekonomi Amerika melemah maka secara otomatis akan mengganggu ekonomi lainnya.

2. Ketika Amerika pada waktunya jatuh pada jurang kebangkrutan total – dengan beragam sebab yang telah banyak dijelaskan- maka, seluruh perekonomian dunia yang tersangkut dengan jejaring ekonomi Amerika dengan sendirinya juga akan terkena imbasnya. Ketika Amerika tidak lagi mampu membayar hutang-hutangnya kepada negara-negara donor, berarti terjadi stagnasi ekonomi negara tersebut yang juga akan berimbas pada angka pengangguran yang tinggi. Efek berikutnya adalah berhentinya seluruh sektor industri, baik sektor riil maupun perbankan. Pabrik-pabrik sudah tidak lagi mampu beroprasi karena tidak adanya suntikan dana dari lembaga keuangan dan terjadinya gagal bayar dari para pengguna produknya. Tingginya harga minyak dunia dan kelangkaan sumber yang tersedia akibat (di)hancurkannya sumber-sumber minyak di Timur Tengah (karena perang yang tak kunjung usai) semakin memperparah keadaan. Kondisi itu terus berlangsung hingga seluruh industri, pabrik-pabrik, alat-alat produksi, transportasi darat, laut dan udara yang paling banyak membutuhkan minyak dan gas, bisa dipastikan tidak lagi dapat beroprasi dan mengeluarkan produknya.

3. Dengan berhentinya aktivitas produksi dari beragam jenis pabrik, baik pabrik senjata maupun alat transportasi, maka jumlah peralatan yang bisa digunakan juga akan terbatas. Ketika peralatan tadi rusak atau mengharuskan untuk diganti sebagian onderdilnya, maka sudah tidak ditemukan lagi pabrik yang memproduksi suku cadang yang dibutuhkan untuk kelangsungan alat-alat tadi.[4] Maka, di berbagai negara yang saat itu tidak terlibat dalam peperangan antara Imam Mahdi dan musuh-musuhnya, boleh jadi masih memiliki senjata-senjata modern, alat transportasi dan teknologi lainnya, namun sudah tidak ada lagi bahan bakar dan atau amunisi yang bisa digunakan. Jikapun mereka masih memiliki, maka dengan jumlah yang terbatas yang sangat mungkin habis dalam waktu yang singkat.

4.  Ketika kondisi seperti itu terus berlangsung selama bertahun-tahun lamanya, maka teknologi modern yang dimiliki oleh manusia tinggal sejarah dan kenangan masa lalu. Manusia terpaksa menggunakan teknologi manual untuk mempertahankan hidupnya.

Dari beragam analisa di atas, nampaknya penjelasan kedua dan ketiga itulah yang kemungkinan menjadi penyebab utama, bahkan kedua-duanya akan saling menyempurkan kehancuran dunia. Kehancuran ekonomi dunia global juga akan semakin diperparah dengan datangnya 3 tahun kekeringan ekstrim sebelum kemunculan Dajjal. Masa-masa sulit dan kehancuran total ekonomi dunia ini akan memaksa seluruh manusia untuk tidak lagi memiliki sesuatu yang dapat dimakan, sehingga makanan dan minuman orang-orang mukmin saat itu adalah takbir, tasbih dan tahmid.


Wallahu a’lam bish shawab


EmoticonEmoticon