Monday, 22 August 2016

Ulama Dan Ilmuwan Berpengaruh Yang Mengingkari Fenomena Al Mahdi

Saya sampaikan dari tokoh-tokih ini apa yang telah diriwayatkan dari Mujahid, Al-Hasan Al-Bashri,Ibnu Khaldun, dan Muhammad Ridha tentang pengingkaran mereka terhadap fenomena Al Mahdi


Mujahid, Al-Hasan Al-Bashri, dan fenomena Al Mahdi

Diriwayatkan dari Mujahid dan Al-Hasan Al-Bashri bahwa keduanya meyakini bahwa Al Mahdi adalah Isa Ibn Maryam Ra, riwayat yang disampaikan keduanya didapatkan dari jalur yang dha’if, sehingga tak bisa diterima.(Al-Bustami: Al Mahdi Al-Muntazhar fi Dhau’Al-Ahadits Wa Al-Atsar Adh-Dha’ifa(32))

Bila dianggap bahwa riwayat yang berisi pendapat dua Ulama itu shahih, maka referensinya hanyalah sebuah atsar yang dikeluarkan oleh Ibn Majah, yang didalamnya termaktub :
Tidaklah Al Mahdi itu kecuali Isa bin Maryam.(HR.Ibn Majah,kitab Al-Fitan, hadits no. 4039[As-Sunan(2/1340)])

Hadits ini di keluarkan Al-Hakim dalam Mustadrak-nya, dan dia berkomentar sesudahnya :
Saya menyebutkan hadits ini hanyalah sebagai bentuk keheranan, bukan bertujuan untuk berhujah dengannya.(Al-Mustadrak(4/441)

Bila kita kita anggap atsar ini shahih,maka tidak ada didalamnya secuil kalimatpun yang menafikan kemunculan Al Mahdi dari kalangan keturunan Nabi Saw, karena banyaknya atsar dan hadits diriwayatkan tentang sifat Al Mahdi, namanya dan nama bapaknya. Sudah jelas dan terang bahwa Al Mahdi itu bukan Nabi Isa As.

Isis atsar ini meneguhkan bahwa tiada satupun mahdi yang sempurna serta terlindungi dirinya dari dosa (m’shum) kecuali Isa As. Maksudnya, Isa As itu Mahdi yang paling agung setelah wafatnya Rasulullah Saw, sehingga benar bila dikatakan
“Tiada Mahdi yang hakiki selain Isa, walaupun ada mahdi selainnya.”

          Ibn Katsir berkata:

            Hadits ini dal pandangan orang yang pendek akalnya, bertentangan dengan hadits-hadits yang diriwayatkan yang menetapkan bahwa Al Mahdi itu bukan Isa nin Maryam. Dengan merenungkannya, ternyata hadits-hadits tersebut tidak saling menafikan, bahkan yang di maksud dengan itu adalah Al Mahdi yang sebenar-benarnya mahdi adalah Isa bin Maryam, dan itu tidak menafikan bahwa selainnya yang merupakan mahdi juga.(An-Nihayah fi Al-Fitan(40))

           Jika demikian, satu kesimpulan dari syubhat ini: diriwayatkannya pendapat ini dari Mujahid dan Al-Hasan Al-Basri adalah dengan jalur dha’if, yang menguatkan kemungkinan apa yang disandarkan keduanya itu dusta belaka. Bila di anggap riwayat keduanya shahih maka hanya hasil Ijtihad yang bersandar dari hadits yang dha’if sanadnya padahal dalil yang di tunjukkan mengandung kemungkinan lain.
BERSAMBUNG . . . . .



EmoticonEmoticon