Dalam sebuah riwayat
disebutkan bahwa kelak akan terjadi penenggelaman dahsyat yang akan terjadi di
Al-Baida’ sebuat tempat yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Peristiwa
itu terkenal dengan penenggelaman pasukan Syam yang dipimpin oleh diktator kejam
yang bernama As-Sufyani. Dalam peristiwa itu ternyata seluruh pihak yang berada
di lokasi itu akan merasakan dampaknya, meskipun mereka tidak terlibat dalam
pengepungan Al-Mahdi dan pendukungnya. Mereka yang ada di jalan, dipasar,
dusun-dusun, seluruhnya ditenggelamkan tanpa ada yang tersisa, kecuali satu
orang yang kemudian memberitakan peristiwa besar itu. Inilah mereka yang tidak
tahu apa-apa harus menanggung resiko dan terkubur bersama orang-orang dzalim
Dari Ummul Mu’minin
Aisyah Radhiallahu’anha, bertutur : “Adalah
Rasulullah ﷺ mengigau dalam tidurnya, kamipun bertanya, “Wahai
Rasulullah, dalam tidurmu engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah
engkau lakukan.
Lantas Beliau ﷺ
menjawab, Mengherankan!
Ada dari umatku yang memburu seseorang dari Quraisy yang berlindung di
Baitullah. Sampai mereka di Albaida’, mereka di telan bumi.”
Kami
Menjawab, “Wahai Rasulullah, bukankah dijalan itu banyak orang lain?.
Beliau
ﷺ menjawab, “Benar diantara mereka memang ada yang sengaja berangkat, adayang
terpaksa,dan ada juga orang yang sedang bepergian. Mereka semua Binasa
seketika. Mereka akan datang dari tempat yang berbeda-beda dan akan di
bangkitkan menurut niat masing-masing (HR.
Bhukari: Kitab Al-Buyu’ no.1975, dan Muslim no. 5134, dengan lafal Muslim)
Ya,
mereka memang tetap beriman dan beramal shalih, tetap melazimi Dzikir dan doa,
tetap lurus, dan Istiqamah, meski kelak harus merasakan benacana yang menimpa,
tetaplah memiliki nilai tersendiri di sisi Allah. Meski mereka sama menderita
akibat bencana dari langit, namun kematian mereka disisi Allah akan dihitung
sebagai amal Shalih , menjadi Kaffarah atas dosa-dosa yang telah berlalu dan
memberatkan amal kebaikan mereka di akhirat. Bahkan kematian karena tertimpa
atau tenggelam tergolong salah satu bentuk kesyahidan. Dan mereka akan di
bangkitkan menurut niat mereka masing-masing.
Ada
beberapa
riwayat yang menjelaskan hal ini :
Dari Abu Musa Al-Asy’ari,
Ia berkata : “Rasulullah ﷺ Bersabda, “Umatku
ini adalah umat yang mendapat limpahan rahmat Allah. Umatku tidak akan menerima
adzab(yang kekal) di akhirat. Adzab bagi umatku(telah disegerakan) didunia
melalui berbaga fitnah(kekacauan,kerusakan), gempa bum, dan pembunuhan.(HR.Abu Dawud: no. 3730, Ahmad No. 18847, Al-Hakim no. 7757 dan
Abi Syaibah, dinyatakan Shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani dalam
silsilah Al-Hadits As-Shahihah no.959.)
Dari Jabir bin
Abdullah ia berkata, “saya mendengan Nabi bersabda :
Setiap hamba kan dibangkitkan menurut kondisi ketika ia
meninggal.(HR. Muslim no.5126)
Dari Abdullah bin
Umar, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda
:
‘Jika Allah telah(dalam
riwayat Muslim: berkehendak) untuk mengazab
suatu kaum, maka azab akan menimpa siapa saja yang di antara mereka. Kemudian mereka
akan dibangkitkan menurut amalan mereka masing-masing. (HR. Al-Bukhari no.6575 dan
Muslim no.5127).
4 komentar
ISIS DI TELAN BUMI
YG SELAMAT MUSA DAN KIDIR
MUSA DI PILIH TUHAN MENJADI RAJA MEREKA DI AKHIR ZAMAN
ITULAH IMAM MAHDI SATRIO PININGIT
EmoticonEmoticon