Wednesday, 24 August 2016

Pasukan Yang Mengejar Al Mahdi Di tenggelamkan Di Al-Baida'

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kelak akan terjadi penenggelaman dahsyat yang akan terjadi di Al-Baida’ sebuat tempat yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Peristiwa itu terkenal dengan penenggelaman pasukan Syam yang dipimpin oleh diktator kejam yang bernama As-Sufyani. Dalam peristiwa itu ternyata seluruh pihak yang berada di lokasi itu akan merasakan dampaknya, meskipun mereka tidak terlibat dalam pengepungan Al-Mahdi dan pendukungnya. Mereka yang ada di jalan, dipasar, dusun-dusun, seluruhnya ditenggelamkan tanpa ada yang tersisa, kecuali satu orang yang kemudian memberitakan peristiwa besar itu. Inilah mereka yang tidak tahu apa-apa harus menanggung resiko dan terkubur bersama orang-orang dzalim

Dari Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha, bertutur : “Adalah Rasulullah mengigau dalam tidurnya, kamipun bertanya, “Wahai Rasulullah, dalam tidurmu engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan.
Lantas Beliau menjawab, Mengherankan! Ada dari umatku yang memburu seseorang dari Quraisy yang berlindung di Baitullah. Sampai mereka di Albaida’, mereka di telan bumi.”
Kami Menjawab, “Wahai Rasulullah, bukankah dijalan itu banyak orang lain?.
Beliau menjawab, “Benar diantara mereka memang ada yang sengaja berangkat, adayang terpaksa,dan ada juga orang yang sedang bepergian. Mereka semua Binasa seketika. Mereka akan datang dari tempat yang berbeda-beda dan akan di bangkitkan menurut niat masing-masing (HR. Bhukari: Kitab Al-Buyu’ no.1975, dan Muslim no. 5134, dengan lafal Muslim)

Ya, mereka memang tetap beriman dan beramal shalih, tetap melazimi Dzikir dan doa, tetap lurus, dan Istiqamah, meski kelak harus merasakan benacana yang menimpa, tetaplah memiliki nilai tersendiri di sisi Allah. Meski mereka sama menderita akibat bencana dari langit, namun kematian mereka disisi Allah akan dihitung sebagai amal Shalih , menjadi Kaffarah atas dosa-dosa yang telah berlalu dan memberatkan amal kebaikan mereka di akhirat. Bahkan kematian karena tertimpa atau tenggelam tergolong salah satu bentuk kesyahidan. Dan mereka akan di bangkitkan menurut niat mereka masing-masing.

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan hal ini :

Dari Abu Musa Al-Asy’ari, Ia berkata : Rasulullah  Bersabda, “Umatku ini adalah umat yang mendapat limpahan rahmat Allah. Umatku tidak akan menerima adzab(yang kekal) di akhirat. Adzab bagi umatku(telah disegerakan) didunia melalui berbaga fitnah(kekacauan,kerusakan), gempa bum, dan pembunuhan.(HR.Abu Dawud: no. 3730, Ahmad No. 18847, Al-Hakim no. 7757 dan Abi Syaibah, dinyatakan Shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, dan Al-Albani dalam silsilah Al-Hadits As-Shahihah no.959.)

Dari Jabir bin Abdullah ia berkata, “saya mendengan Nabi bersabda :
Setiap hamba kan dibangkitkan menurut kondisi ketika ia meninggal.(HR. Muslim no.5126)

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Rasulullah bersabda :

Jika Allah telah(dalam riwayat Muslim: berkehendak) untuk mengazab suatu kaum, maka azab akan menimpa siapa saja yang di antara mereka. Kemudian mereka akan dibangkitkan menurut amalan mereka masing-masing. (HR. Al-Bukhari no.6575 dan Muslim no.5127).

4 komentar

MUSA DI PILIH TUHAN MENJADI RAJA MEREKA DI AKHIR ZAMAN

ITULAH IMAM MAHDI SATRIO PININGIT


EmoticonEmoticon