Tuesday, 6 September 2016

Terbunuhnya Jiwa Yang Suci, Menjelang Keluarnya Al-Mahdi

Dari Mujahid berkata “Fulan, salah satu kalangan sahabat bercerita kepadaku :

Bahwasannya Al-Mahdi itu tidak akan keluar sampai terbunuhnya jiwa yang suci. Ketita jiwa yang suci itu terbunuh maka murkalah siapa saja yang ada di langit dan yang ada di bumi, lantas orang-orang datang menjumpai Al-Mahdi. Mereka mempersiapkannya bagaikan dipersiapkannya seorang gadis pengantin untuk suaminya pada malam pertama. Al-Mahdi memenuhi Bumi dengan keadilan dan kelurusan. Bumi menumbuhkan tumbuhannya dan menurunkan hujannya. Umatku menikmati dimasa pemerintahannya, kenikmatan yang belum pernah mereka nikmati sebelumnya sama sekali.(HR. Ibn Abi Syaibah, Hadits no. 37653, Al-Bustawi menyatakan hadits ini shahih.)

Penjelasan :


Kisah lelaki ini mirip dengan kisah pria yang di sebutkan dalam surat yasin, yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Ketika siksaan Allah turun sebagai wujud karamah dari-Nyakepada lelaki tersebut sekaligus sebagai hukuman bagi si pembunuhnya. Siksaan itu turun secara langsung sesudah di bunuhnya pria yang shalih itu, sebagaimana yang di tutur oleh sejumlah surat Yasin.

Indikasi atau tanda ini diketahui dengan jelas oleh penduduk bumi karena mereka tidak mengetahui apa yang di maksud dengan tandanya, apalagi tidak disampaikan keterangan dengan jelas tentang siapa sebenarnya sosok yang di sifati dengan jiwa yang suci. Padahal pembunuhan terhadap dirinya itu dianggap sebagai peristiwa yang mewajibkan turunnya siksaan dari Allah.. Pada saat yang sama juga menjadi pertolongan bagi orang-orang beriman yang senantiasa berjuang di jalan Allah dengan munculnya Al-Mahdi. Dan Yang di maksud dengan Jiwa yang suci(nafs az-zakkiyah) ini adalah sifat bukan nama orang pada umumnya, bukan termasuk urusan yang diketahui secara pasti siapa sesungguhnya yang di maksud. Hal ini mirip dengan Kalam Allah Subkhanahu Wata’ala, dalam Surat Al-Kahfi  ayat 74 : Apakah engkau membunuh jiwa yang suci.


Dipaparkan disini bahwa jiwa yang suci yang di maksud bukanlah Muhammad bin Abdullah bin Al-Hassan yang juka di kenal dengan An-Nafs Az-Zakkiyah (jiwa yang suci), dialah yang jeluar memerangi kaum Abbasiyyah dan kemudian mereka berhasil membunuhnya dan saudaranya, Ibrahim. Barangkali julukannya dengan julukan ini (An-Nafs Az-Zakkiyah) termasuk bab menginginkan kebaikan dan dorongan kuat agar masing-masing dari kita inilah yang di maksud dengannya. Wallahu’alam


EmoticonEmoticon